Penyakit Kerdil Rumput disebabkan oleh virus Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) yang ditularkan oleh hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens). Virus ini menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil dengan banyak anakan, daun sempit, dan warna hijau kekuningan. Penyakit ini paling sering menyerang pada usia 14-21 hari setelah tanam (HST) hingga 40-50 HST.
Penyebab Penyakit Kerdil Rumput
Virus RGSV ditularkan oleh wereng coklat yang terinfeksi. Meskipun wereng berganti kulit, virus ini tetap dapat ditularkan sepanjang hidupnya. Wereng coklat yang terinfeksi memiliki umur lebih pendek, rata-rata sekitar 16 hari, dibandingkan yang tidak terinfeksi (sekitar 20 hari).
Gejala Tanaman Terkena Penyakit
Tanaman yang terinfeksi akan menunjukkan gejala seperti pertumbuhan terhambat, anakan berlebih, daun yang lebih pendek dan sempit, serta warna daun yang pucat atau kuning. Pada tanaman berusia lebih dari 30 HST, gejala mirip dengan penyakit tungro.
Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput
- Pemilihan Varietas Tahan Hama: Pilih varietas padi yang tahan terhadap hama dan penyakit untuk mencegah penularan virus.
- Penanaman Serempak dan Rotasi Tanam: Tanam padi serentak dan lakukan rotasi dengan tanaman lain untuk memutus siklus hama.
- Sanitasi Lahan: Hapus sisa tanaman yang terinfeksi untuk mengurangi sumber penyakit.
- Pengaturan Jarak Tanam: Gunakan sistem jajar legowo untuk mengurangi kelembaban dan mempermudah pengendalian hama.
- Pemupukan Seimbang: Gunakan pupuk dengan komposisi seimbang, seperti SuperMAX, untuk menghindari perkembangan wereng coklat.
- Pengendalian Biologis: Manfaatkan musuh alami seperti kepik untuk mengendalikan wereng coklat.
Dengan pengendalian yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dan hasil panen tetap optimal.