Cara Mencegah Penyakit Kerdil Rumput Pada Tanaman Padi

Max Indonesia - Tanaman Padi

Pengertian Penyakit Kerdil Rumput

Penyakit Kerdil Rumput adalah penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Rice Grassy Stunt Virus/ RGSV yang ditularkan oleh hama wereng batang coklat. Virus ini berbentuk seperti benang lentur, dengan diameter 6 – 20 nm dengan kepanjangan 900 – 1350 nm. Tanaman padi yang terserang penyakit kerdil rumput akan menjadi kerdil pada bagian tanaman dengan anakan yang berlebih, sehingga tanaman padi terlihat seperti rumput.

Daun yang terserang virus tersebut akan menjadi sempit, tanaman akan pendek, daun berubah menjadi hijau kekuningan. Serta ada bercak coklat pada permukaan daun (seperti karat). Fase pertumbuhan tanaman yang paling rawan terkena virus Rice Grassy Stunt adalah pada saat tanaman berusia 14-21 HST (Hari Setelah Tanam) sampai sekitar 40-50 HST.

Penyebab Penyakit Kerdil Rumput

Max Indonesia - Penyakit Kerdil Tanaman Padi
Penyakit Kerdil Tanaman Padi – Sumber : irri.org

Penyakit kerdil rumput ditularkan oleh hama bernama wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan akan terus ditularkan walaupun sudah berganti kulit (transtadial). Wereng coklat yang sudah terinfeksi Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) selamanya akan menular ke tanaman sampai masa hidupnya berakhir. Akan tetapi, hama wereng coklat tidak dapat menularkan virus tersebut melalui telurnya.

Masa hidup dari hama wereng coklat yang telah terinfeksi oleh RGSV akan lebih pendek daripada hama wereng coklat yang tidak terinfeksi RGSV. Rata-rata umur wereng coklat yang telah terinfeksi sekitar 16,1 hari. Sedangkan wereng coklat yang belum terinfeksi biasanya berumur sekitar 20,4 hari.

Ciri-ciri Tanaman Yang Terkena Penyakit Kerdil Rumput

Max Indonesia - Penyakit Kerdil
Penyakit Kerdil Tanaman Padi – Sumber : knowledgebank.irri.org

Tanaman Padi yang terkena penyakit kerdil rumput menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan dengan anakan yang banyak, daunnya yang pendek dan sempit, serta warna daun yang berubah menjadi hijau pucat atau kuning pucat. Tanaman yang terinfeksi berumur 30 HST atau lebih akan menunjukkan gejala seperti penyakit tungro. Terkadang tanaman hanya memiliki beberapa anakan atau bahkan hanya beberapa daun saja.

Pengendalian Penyakit Kerdil Rumput

Cara pengendalian penyakit kerdil rumput dapat dilakukan dengan melalui tindakan preventif terhadap tanaman padi atau terhadap faktor penularannya (wereng coklat). Tindakan preventif dapat dilakukan dengan cara penanaman padi secara serentak, rotasi tanam, penghindaran sumber infeksi, serta penggunaan varietas yang tahan terhadap hama. Berikut beberapa cara pengendalian penyakit kerdil:

  1. Pemilihan varietas terbaik

Pengendalian menggunakan varietas yang tahan terhadap hama penyakit adalah bagian awal yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus melalui hama wereng coklat. Banyak sekali varietas yang tersebar di pasaran, sehingga Anda dapat memilih varietas apa yang cocok untuk ditanam di lahan persawahan Anda.

  1. Penanaman dengan serempak

Dalam satu hamparan hendaknya melakukan penanaman secara serentak. Setelah itu pada hamparan yang sama, usahakan melakukan rotasi tanaman dengan menggunakan tanaman selain padi (seperti palawija). Sehingga siklus hama dan penyakit akan terputus.

  1. Memutus sumber penyakit

Cara menghindari sumber dari penyakit kerdil rumput yaitu dengan menghilangkan sumber inokulum (bibit penyakit) melalui sanitasi lahan dan eradikasi. Dengan kata lain, perlu adanya pemusnahan residu atau sisa tanaman yang terinfeksi virus maupun gulma yang akan berpotensi sebagai sumber inokulum.

  1. Mengatur jarak tanam

Cara pengaturan jarak tanam atau penggunaan sistem jajar legowo adalah sebuah tindakan pengendalian penyakit kerdil rumput. Tingkat kelembaban yang rendah dapat menghambat populasi wereng coklat. Sehingga pengaturan jarak tanam dapat mengurangi kelembaban tanaman sekaligus mempermudah pengendalian hama wereng coklat.

  1. Pemupukan dengan komposisi seimbang

Gunakan pupuk dengan komposisi seimbang. Jika Anda memberikan pupuk dengan komposisi N berlebih, hal ini dapat memicu perkembangbiakan wereng coklat yang semakin banyak. Selalu pakai pupuk SuperMAX karena pupuk SuperMAX mengandung komposisi C, N, P, dan K yang seimbang, sehingga dapat mengendalikan pertumbuhan hama wereng dan dapat meningkatkan hasil panen.

  1. Pengendalian dengan cara biologi

Pengendalian hama wereng dengan cara biologi memanfaatkan musuh alami dari hama wereng itu sendiri. Jenis hama yang dapat diandalkan untuk mengendalikan hama wereng coklat adalah laba-laba (Lycosa) dan kepik (Cyrtorhinus microvelia). Hewan laba-laba sangat sulit untuk dikembang biakkan karena sifat alaminya yang kanibal. Sehingga sulit untuk memperbanyak laba-laba. Sedangkan, kepik akan lebih mudah digunakan dibanding laba-laba. Sehingga teknik inundasi (melepaskan predator alami dari hama) dapat diterapkan.

Kesimpulan

Penyakit Kerdil Rumput adalah penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Rice Grassy Stunt Virus atau RGSV yang ditularkan oleh hama wereng batang coklat. Akibat yang timbul dari penyakit ini ialah tanaman menjadi kerdil dan anakannya yang banyak, sehingga tanaman padi akan terlihat seperti rumput. Pemberian pupuk dengan komposisi Nitrogen yang berlebih akan meningkatkan jumlah hama wereng coklat yang semakin banyak. Oleh sebab itu, selalu gunakan pupuk SuperMAX karena pupuk SuperMAX mengandung komposisi yang seimbang, sehingga mampu meminimalisir perkembangbiakan hama wereng yang menyebabkan penyakit kerdil rumput.

baca juga : Cara Mencegah Penyakit tungro pada padi

Penulis : Aris Munandar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.