Pengaruhnya pH Tanah Terhadap Tanaman – Factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada dua, yaitu factor dalam (internal) dan factor luar (eksternal), Adapun factor dalam meliputi gen, hormone, dan cadangan makanan. Sedangkan factor luar, meliputi suhu, pH Tanah, Cahaya, Kelembapan Air, Oksigen, gaya gravitsai, dan unsur hara. pH Tanah merupakan factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Informasi terkait pengaruhnya pH Tanh terhadap tanaman perlu di ketahui oleh para petani agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, berikut penjelasan betapa pentingnya pH Tanah terhadap pertumbuhan tanaman.
pH Tanah
Tanah tidak hanya digunakan sebagai media tanam, akan tetapi ada banyak hal yang harus Anda ketahui seperti kandungan unsur hara di dalamnya, pH tanah, dan lain sebagainya. Pada kali ini kami akan membahas pengertian pH Tanah, bagaimana cara mengukurnya, apa saja yang mempengaruhinya, berikut penjelasannya :
Pengertian pH Tanah
pH Tanah merupakan, satuan yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman suatu larutan, pH Tanah digunakan untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah dan unsur hara yang bisa terserap oleh tanaman.
Skala yang dignakan mulai dari 0 hingg 14, pH yang kurang dari 7 berarti tanah tersebut asam, sedangkan jika skala lebih dari 7 tanah tersebut berarti basa, dan skala menunjukkan angka 7 berarti tingkat keasaman tanh tersebut netral.
Perbedaan kadar pH Tanah
Setiap jenis tanah memiliki kadar pH yang berbeda-beda, namun apa si penyebabnya hal tersebut bisa terjadi ?? Perbedaan kadar pH tanah di pengaruhi oleh unsur hara yang terkandung dalam tanah. Kandungan unsur hara yang dimaksud ialah magnesium, asal sulfur, kalsium, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang dapat mempengaruhi jenis tanaman apa yang dapat tumbuh.
Tanah yang tedapat pada pegunungan atau gurun pasir memiliki kadar PH tanah yang berbeda-beda, pada daerah pegunungan memiliki pH tanah antara 5,6 – 6,9 sedangkan gurun pasir memiliki PH Tanah rata-rata 7,6 – 8,1.
Cara mengukur pH Tanah
Untuk dapat mengukur pH tanah Anda dapat menggunakan pH meter, alat tersebut dapat memberitahu berapa kadar pH dalam tanah secara langsung melalui layar digital, namun harganya yang sangat mahal tidak banyak orang yang menggunakan pH meter.
Selain menggunakan pH meter, Anda dapat mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus. Harganya yang relative murah membuat kertas lakmus sebagai alat alternative untuk mengukur pH tanah, kelemahannya Anda tidak bisa mengetahui berapa derajat keasaman tanah tersebut, karena hanya bisa mengukur apakah tanah tersebut bersifat asam, basa, atau netral.
Manfaat mengetahui kadar pH Tanah
Manfaat mengetahui kadar pH tanah ialah bisa menentukan potensi racun dalam tanah yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman. Selain itu tinggi rendahnya unsur hara yang terkandung dapat di hitung sesuai dengan derajat keasaman tanah. Sehingga keberhasilan melakukan budidaya tanaman akan meningkat.
Pengaruh PH Tanah terhadap Tanaman
Keasaman pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung, kalau pengaruhnya secara langsung bisa Anda lihat dari fisik tanaman, seperti diameter batang, kelebatan batang, dan tingkat produktivitas. Sedangkan pengaruhnya secar tidak langsung meliputi beberapa hal seperti nutrisi tanah, kandungan nitrogen, dan bakteri tanah. Untuk lebih detailnya pengaruh pH tanah terhadap tanaman ialah :
Ketersediaan bakteri dan mikroorganisme
Bakteri dan mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat membantu pertumbuhan tanaman, karena mengikat nutrisi dari dalam tanah. Selain itu mereka dapat merubah nitrogen di udara menjadi nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman.
Pengaruh lainnya adalah ketersediaan unsur hara berkat penguraian berbagai zat di dalam tanah yang di lakukan oleh mikroorganisme. Namun, bakteri dan mikroorganisme yang dapat hidup pada tanah dengan pH yang sesuai.
Ketersediaan dan penyerapan Unsur Hara
Beberapa zat yang di butuhkan oleh tanaman seperti posfor hanya ada di skala 6 – 7. Disamping itu tingkat keasaman tanah ikut mempengaruhi mudah atau tidaknya ion-ion pada unsur hara diserap tanaman. Semakin tinggi tingkat keasaman semakin sulit nutrisi tanah di serap karena berbagai reaksi kimia yang terjadi. Sebaliknya jika keasaman normal, tanaman lebih mudah menyerap nutrisi dalam tanah karena mudah larut dalam air.
Pengaruh tingkat keasaman tanah
Tanah dengan pH di bawah 6,5 atau masam, tanaman tidak akan tumbuh dengan baik atau bahkan sulit untuk ditanami. Hal ini disebabkan karena sedikitnya nutrisi yang terkandung pada tanah dan meningkatnya kadar racun. Saat tanah dalam kategori masam terjadi peningkatan secara kimiawi pada zat magnesium, kalsium, dan fosfor sehingga tidak dapat diserap oleh akar tanaman, akibatnya tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik.
Gejala yang sering terjadi ialah daunnya menguning atau kecoklatan di bagian pinggirnya meskipun masih muda. Hal tersebut disebabkan akar tanaman tidak mampu menyerap zat besi dan nitrogen. Selain itu akar tanaman menjadi lebih pendek akibat teracuni alumunium, pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal dan produktivitas rendah.
pH netral antara 6,6 – 7 merupakan tanah yang paling cocok ditanami berbagai macam tanaman. Tanaman akan tumbuh dengan normal berkat nutrisi yang terpenuhi. Ciri-ciri tanaman yang tumbuh di tanah dengan pH netral adalah buah dan daunnya lebat, ada hal yang harus Anda perhatikan penggunaan pupuk kimia atau pestisida secara berlebihan dapat merubah pH.
Tanah dengan pH di atas 7,1 ke atas atau basa, tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Terjadi pengikatan secara kimiawi pada zat besi, mangan, seng, dan tembaga. Para petani harus menurunkan tingkat basa dengan menggunakan belerang agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.
Memaksimalkan pH untuk pertumbuhan tanaman
Ada beberapa hal yang harus di lakukan agar mendapatkan kualitas tanah yang ideal. Cara paling mudah dengan mengatur saluran irigasi agar ketersediaan air mencukupi. Air yang cukup sangat berpengaruh pada garam mineral yang berada di sekitar akar, jumlah air yang besar dan tidak jauh dari permukaan tanah menyebabkan proses transpirasi pada tanaman.
Selanjutnya mengenai pemakaian pupuk pada tanaman, agar mendapatkan pH yang seimbang penggunaan pupuk organic adalah cara terbaik. Pupuk organic dapat mengurangi dampak negative kadar sodium tanah. Hal ini membuat pertumbuhan tanaman bisa lebih meningkat dan hasil panennya memuaskan. Namun, penggunaan pupuk organic yang berasal dari kotoran ternak harus di pakai dengan hati-hati karena kadar sodiumnya cukup tinggi. Pupuk Cair Organik yang kami rekomendasikan ialah Pupuk Organik Cair SuperMAX dengan komposisi yang seimbang dapat menjaga pH pada tanah, serta meningkatkan produktivitas.
Baca Juga : Cara Mengukur Keasaman Tanah, Tanpa PH Meter
Penulis : Aris Munandar