Cara Membedakan Jamur Beracun dan Tidak Beracun – Hallo sedulur MAX, Jamur merupakan salah satu flora di dunia yang dapat ditemukan secara bebas di alam terutama Ketika memasuki musim hujan atau di daerah yang relative lembab. Jamur sendiri pada dasarnya merupakan tubuh buah dari kelompok fungi (Basidiomycota) yang muncul ke permukaan. Tanaman ini sering kali ditemukan berbentuk mirip seperti paying, dimana bagian-bagian tubuhnya terdiri atas tudung (pileus), cincin (annulus), batang (stipe), bilah (lamellae), cawan (volva), dan juga akar semu (rhizoids). Jamur sangat beragam spesiesnya, ada jamur yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan juga spesies jamur yang tidak dapat di konsumsi di karenakan beracun.
Lantas bagimana cara membedakan jamur beracun dan tidak beracun, simak artikel di bawah ini :
Ciri-ciri jamur beracun
Ada beberapa jenis jamur yang tidak dapat di konsumsi karena sangat beracun, berikut beberapa ciri-ciri jamur beracun :
Warna Mencolok
Jamur beracun pada umumnya memiliki warna yang sangat mencolok, merah darah, hitam legam, bitu tua, maupun warna-warna lainnya, walaupun begitu ada juga jenis jamur beracun yang berwarna terang ataupun putih. Sedangkan jamur yang aman untuk di konsumsi manusia kebanyakan memiliki warna yang tidak mencolok (putih pucat, kuning keputih-putihan, dan merah muda).
Bau Menyengat
Ciri-ciri selanjutnya ialah Bau menyengat, jamur beracun dapat menghasilkan bau yang menusuk hidung, sepert bau telur busuk ataupun bau amoniak. Bahkan, di berbagai negara Eropa dan Amerika, banyak “pemburu Jamur” yang sengaja membawa babi pelatih untuk membedakan jenis jamur beracun atau tidak.
Memiliki Cawan
Jamur yang beracun kebanyakan memiliki cincin atau sering disebut dengan cawan, sedangkan jamur aman konsumsi kebanyakan tidak memiliki cawan.
Tumbuh di Tempat Kotor
Ciri-ciri selanjutnya biasanya jamur beracun tumbuh di tempat kotor, seperti tempat pembuangan sampah, kotoran kandang, dan sebagainya. Walaupun untuk penanaman dan pemeliharaan jamur kompos justru di pakai kotoran kandang/kotoran kuda.
Berubah Warna
Jenis jamur yang beracun cepat sekali berubah warna dari putih ke gelap, kalau di masak atau di panaskan. Jika jamur beracun dikerat dengan menggnakan pisau yang terbuat dari perak, maka pisau tersebut akan terbentuk warna hitam atau biru dan lama-lama pisau berkarat, itu menandakan bahwa jamur tersebut beracun.
Selain itu, kebiasaan para petani di desa untuk menentukan apakah jamur tersebut beracun atau tidak , dengan memepes jamur Bersama nasi putih. Kalau warna nasi berubah menjadi warna gelap, berarti jamur tersebut termasuk jenis beracun.
Tips memilih Jamur untuk di Konsumsi
Setelah mengtahui ciri-ciri jamur beracun tatau tidak, berikut tips memilih jamur untuk di konsumsi :
- Pilih jamur yang sudah di akui aman untuk dikonsumsi
- Jangan pernah mengidentifikasi sendiri, hanya ahli mikologi yang mengerti apakah suatu jamur aman atau berbahaya untuk di konsumsi
- Gunakan jamur yang berkualitas bak, segar, dan tidak ada bagian yang terkontaminasi ulat
- Hanya konsumsi jamur yang sudah matang (sudah di masak)
- Jika belum pernah mengkonsumsi jamur dan ingin mencobanya, cobalah sedikit kemudian tunggu selama 2×24 jam untuk melihat reaksi pada tubuhmu
- Selalu bersihkan jamur liar yang kamu temui di halaman rumah atau sekitaranmu.
Jamur beracun paling berbahaya
Setelah kita megetahui ciri-ciri jamur yang tidak dapat di konsumsi dan tidak dapat di konsumsi karena beracun, berikut ada beberapa jamur beracun paling berbahaya, antara lain :
Conocybe Filaris
Jamur ini sering muncul di saat musim hujan di Kawasan Amerika Serikat, bentuk tanaman ini mirip jamur ajaib. Bagian topinya mengerucut dengan guratan atau insang yang kecoklatan mirip karat, tingginya kadar amatoxin di dalam jamur ini bisa mengakibatkan organ hati rusak sepenuhnya. Sayangnya, banyak yang telambat menyadari tanda awal keracunan karena mirip gejala GERD.
Autumn Skullcap
Sesuai Namanya, varian jamur ini muncul di musim gugur Ketika banyak pohon yang mulai mati, bentuk topinya mengerucut kecil dengan warna coklat kekuningan. Meski tampan menawan, jamur ini mematikan karena bisa membunuhmu dalam jangka waktu seminggu, itu karena di dalamnya tedapat amatoxin yang berbahaya untuk kinerja hati.
Jamur Death Cap
Death Cap atau Amanita phalloides terlihat mirip dengan jamur jerami padi sehingga banyak yang terkecoh, padahal jamur berbentuk seperti payung lebar dengan bagian atau kehijauan dan batang putih ini sangat mematikan. Senyawa toksik bernama amatoxin di dalamnya bisa menyebabkan kerusakan organ hati dan ginjal yang berujung pada kematian.
Jamur Webcap
Jamur beracun selanjutnya ialah jamur Webcap, jamur ini memiliki warna coklat-jingga di bagian topi dan coklat di bagian batang. Bentuk topinya seperti payung dengan tekstur permukaan yang mulus. Sekilas tampilannya seperti jamur edible. Padahal kadar senyawa toksinya sangat tinggi, di dalamnya ada kandungan orllanine yang bisa mengakibatkan kematian dalam tiga minggu.
Destroying Angel
Jamur beracun ini biasa dikenal sebagai malaikat penghancur, atau nama latinnya Amanita bisporigera ini memiliki warna putih bersih. Bagian topinya bundar dengan bentuk agak oval dan melebar ke bawah. Habitat aslinya adalah hutan campuran dan tanah berlumut di saat musim panas atau gugur. Jika memakan jamur ini, dalam 2-3 jam tubuhmu akan mulai mengalami gejala gagal hati dan ginjal.
Baca Juga : Cara Merawat Tanaman Anggrek Agar Sering Berbunga
Product : SuperMAX