Cara Fermentasi Pupuk Kandang Dalam Karung

cara fermentasi pupuk kandang

Cara Fermentasi Pupuk Kandang Dalam Karung – Untuk membuat pupuk kandang fermentasi dapat di lakukan dengan berbagai cara, bahkan dari para petani memiliki cara dan Teknik yang berbeda-beda pula. Meskipun berbeda tekniknya namun tujuannya sama yaitu memperoleh pupuk kandang fermentasi yang siap digunakan untuk memupuk tanaman.

Proses fermentasi berfungsi untuk mengurai bahan-bahan organic yang terkandung dalam pupuk kandang untuk dijadikan sebagai sumber unsur hara yang stabil dan lebih mudah di serap oleh tanaman sehingga tanaman dapat lebih subur.

Tanpa proses fermentasi, bukan kesuburan yang di peroleh, melainkan efek negative yang di dapat, pupuk kandang atau kotoran hewan yang masih segar bersifat panas, karena mengandung amoniak yang cukup tinggi sehingga dapat membakar tanaman dengan gejala kekuningan, kecoklatan, bahkan menghitam pada daun, akibatnya tanaman menjadi layu, dan efek buruknya menyebabkan kematian tanaman.

Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan bagaimana Fermentasi Pupuk Kandang Dalam Karung. Fermentasi dalam karung banyak di pilih dalam skala kecil, karena dinilai lebih praktis, tidak memakan banyak tempat, dan setelah fermentasi proses pengangkutan kelahan lebih mudah.

Bahan dan Alat

  • Pupuk Kandang, baik kotoran Sapi maupun Kotoran Kambing
  • SuperMAX
  • Molase, gula pasi atau gula merah
  • Air Bersih
  • Karung
  • Ember

Prose Pembuatan

  • Pertama, bersihkan pupuk kandang dari benda-benda yang kemungkinan tercampur seperti plastic, kayu, batu, atau benda-benda lainnya. Selagi membersihkan benda-benda asing lakukan penggemburan pada pupuk kandang yang menggumpal agar proses penguraian lebih cepat.
  • Kedua, masukkan Pupuk Kandang ke dalam karung yang telah di sediakan, dalam satu karung cukup di isi setengah saja agar memudahkan proses pembalikan. Jika pupuk kandang dalam keadaan kering, lakukan penyiraman hingga lembab saja jangan terlalu basah.
  • Ketiga, siapkan Cairan pengurai untuk mempercepat proses fermentasi. Siapkan 10 Liter air bersih dalam ember, tambahkan 1 tutup botol SuperMAX atau 10 ml. Sebelum menambahkan kocok terlebih dahulu botol SuperMAX. tambahkan molase yang berfungsi sebagai nutrisi untuk bakteri-bakteri menguntungkan tersebut. Sebagai bahan molase bisa menggunakan tetes tebu, gula pasir, atau gula merah sebanyak 100 gram, aduk semua bahan hingga merata.
  • Keempat, siramkan cairan yang sudah di aduk merata ke dalam pupuk kandang hingga merata. Setelah dirasa cukup, ikat bagian atas karung. Agar lebih merata ke seluruh bagian pupuk, bolak balik karung berisi pupuk tersebut. Tingkat kebasaan/kelembaban yang dikehendaki yaitu 30-40% dengan ciri-ciri jika di gemgam langsung menggumpal dan tidak mudah hancur, jika di peras air tidak menetes.
  • Kelima, letakkan pupuk tersebut di tempat teduh atau ternaungi sehingga tidak terkena sinar matahari secara langsung ataupun guyuran air hujan.
  • Keenam, setelah kurang lebih 4 minggu. Pupuk kandang fermentasi siap untuk digunakan, yaitu dengan ciri-ciri dingin, kering, tidak berbau, tidak menggumpal/gembur, ringan, dan telah berubah dari bentuk aslinya. 

Baca Juga : Mengenal Teknik-teknik Pengolahan Tanah

Penulis : Aris Munandar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.