Bahaya Pupuk Kimia, Ayo Beralih ke Pupuk Organik – Pupuk kimia sudah tidak asing lagi oleh petani Indonesia. Penggunaan pupuk kimia merupakan sebuah trend yang sangat populer daripada pupuk organik. Pupuk kimia dianggap lebih praktis karena dapat dibeli dan diaplikasikan dengan mudah pada tanaman. Padahal, penggunaan pupuk kimia akan memiliki dampak negatif baik untuk tanaman, lahan, dan juga kesehatan konsumen hasil tanaman yang diberikan pupuk kimia. Seharusnya para petani harus berpikir 2x untuk menggunakan pupuk kimia karena secara langsung atau tidak langsung dampak yang akan muncul dapat berdampak buruk bagi manusia. Seperti kesulitan bernafas, pusing, sakit kepala, mual, muntah dan lain sebagainya.
Ketika hujan turun, pupuk kimia yang sudah diaplikasikan pada tanaman dan belum terjadi penguraian sangat berpotensi berpindah dari lahan pertanian ke sungai-sungai di sekitar sawah. Kondisi demikian dapat meningkatkan polusi tanah dan juga polusi air. Selain kerugian yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kerugian lain yang disebabkan oleh pupuk kimia dalam jangka panjang:
Bahaya Menggunakan Pupuk Kimia :
Merusak tanah dan menganggu keseimbangan unsur hara
Pupuk kimia yang telah diaplikasikan pada lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman, sehingga masih ada beberapa zat kimia yang tersisa di tanah. Zat kimia yang tersisa di lahan tersebut akan mengikat tanah dan membuatnya menjadi lengket. Akibatnya, tanah tidak akan lagi menjadi gembur. Jika hal ini terjadi berulang kali setiap tahunnya, maka tanah akan sangat ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Tentu saja hal ini akan merugikan para petani dari segi finansial. Tidak hanya itu, penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu yang panjang akan mengganggu keseimbangan unsur hara pada tanah. Jika unsur hara berkurang, otomatis tanaman akan kekurangan makanan dan tanaman tidak akan tumbuh dengan maksimal. Oleh sebab itu, mari bersama kita beralih ke pertanian organik dengan menggunakan pupuk organik SuperMAX. Komposisi yang seimbang pada pupuk dapat membuat tanaman tumbuh dengan maksimal dan tanah yang digunakan akan terjaga keseimbangannya.
Membunuh organisme dan mikroorganisme

Tanah yang sudah tidak gembur akan mematikan atau mengurangi populasi organisme pembentuk unsur hara, seperti cacing dan serangga-serangga tanah. Organisme tersebut tidak akan mampu bertahan hidup di dalam tanah yang unsur haranya sudah rusak. Pupuk kimia tidak hanya menyerang organisme yang berada di darat saja, akan tetapi semua fauna yang berada di aliran sungai dekat dengan persawahan.
Apabila zat kimia yang tersisa pada lahan pertanian kemudian dialirkan ke sungai melalui air hujan. Bisa dipastikan bahwa habitat yang berada di perairan akan terganggu. Hal tersebut dikarenakan pupuk kimia yang mengandung zat seperti nitrat dan fosfat merupakan zat kimia berbahaya dan bersifat racun di dalam komposisinya.
Menghambat penyerapan unsur hara pada akar
Penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu yang panjang, bukan hanya merusak unsur hara pada tanah, akan tetapi juga bagian-bagian lain pada tanaman secara perlahan seperti akar tanaman. Pupuk kimia dengan kapasitas berlebih akan membuat akar tanaman menjadi lunak dan unsur hara berkurang drastis. Tanaman akan sulit untuk mendapatkan makanan karena akarnya sudah rusak.
Menghambat pembusukan bahan organik
Penggunaan pupuk kimia dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan kematian pada mikroorganisme. Padahal, mikroorganisme dapat berfungsi untuk mengurai bahan-bahan organik pada tanah guna meningkatkan kesuburan. Apabila mikroorganisme pada tanah telah mati, tentu saja hal tersebut akan berdampak pada lahan pertanian serta berpengaruh pada hasil pertaniannya juga.
Kualitas air juga akan menjadi buruk ketika Anda menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Hal ini dapat terjadi ketika sisa pupuk yang tidak terserap oleh tanaman akan terbawa oleh air hujan menuju sungai atau danau di sekitar persawahan. Kandungan pupuk yang tersisa tersebut akan dimanfaatkan oleh tanaman air seperti eceng gondok yang akan menutupi seluruh permukaan air. Jika hal tersebut terjadi, bisa dipastikan kandungan oksigen yang terdapat pada air akan berkurang dan jumlah eceng gondok yang berlebihan akan menutupi permukaan.
Biaya operasional membengkak
Semakin banyak pupuk kimia yang Anda gunakan, semakin besar juga biaya operasional yang Anda keluarkan. Padahal, banyaknya pupuk kimia yang digunakan belum tentu diserap baik oleh tanaman. Biasanya tanaman hanya mengambil secukupnya dari lingkungan lahannya. Alhasil pupuk kimia yang berlebihan akan terbuang sia-sia.
Kesimpulan
Telah dijelaskan di atas, segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan suatu permasalahan baru. Bukan hanya dari segi biaya operasional saja yang membengkak, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat merusak tanaman dan habitat air yang berada di sungai dekat dengan persawahan. Atas dasar tersebut, mari kita bersama mewujudkan pertanian organik dengan menggunakan pupuk organik SuperMAX. Dengan komposisi C, N, P, dan K, yang seimbang, pupuk SuperMAX dapat menjaga kestabilan unsur hara dan mikroorganisme yang terdapat pada lahan pertanian.
baca juga : Cara Ampuh mengatasi Hama Tikus di Sawah
Penulis : Aris Munandar